BUDAYA & ARSITEKTUR RUMAH ADAT BULUNGAN
Indonesia memang terkenal dengan banyak
suku dan budaya yang di milliki di setiap daerah, salah satu nya adalah suku
bulungan , kalimantan timur , terdapat 3 suku yang mendiami bulungan seperti
suku tidung , dayak (Kenya ) dan suku bulungan. nama bulungan itu sendiri
berasal dari bahasa bulungan / boeloengan yaitu kata bulu dan tengon , yang berarti bulu adalah bamboo dan tengon
adalah betul .
Arsitektur Suku bulungan sedikit banyak terpangaruh oleh arsitektur rumah
adat suku dayak(Kenya ) contoh nya arsitektur rumah adat khas
bulungan, rumah adat bulungan memang sangat cenderung kepada
bentuk yang memanjang meiliki kolong
rumah yang tinggi dan memiliki tanduk
pada bagian depan atap rumah beserta ukiran nya .
atap bertanduk&seni ukiran |
berbentuk memanjang |
kolong rumah |
berbahan dasar kayu dan menggunakan atap sirap |
Arsitektur rumah adat bulungan
menggunakan atap berbahan sirap
dan bangunan berbahan dasar kayu .
Namun yang membedakan suku bulungan dengan kedua suku yang mempengaruhi
arsitektur bulungan adalah suku bulungan tetap mempertahankan budaya mereka
lewat adat istiadat yang mereka miliki seperti warna rumah yang memang wajb berwarna
kuning yang bermakna warna yang khushus
digunakan untuk para bangsawan / raja dan turunan nya , serta ukiran ukiran bunga malai atau “ bunga
cengkeh” dan tulisan arab, yang terdapat
pada tiang pada teras rumah serta ukiran bunga malai yang ada di tanduk atap
bagian depan rumah yang sangat melambangkan
seni ukir khas bulungan .
upacara adat biduk bebandung |
adat di dalam perahu biduk bebandung |
seni ukiran bunga malai |
ukiran bunga malai di atas pintu |
Meskipun berbeda adat istiadat yang
dimiliki ketiga suku ini namun mereka tetap hidup rukun dan berkesinambungan tinggal
di dalam satu kawasan yang kecil , dengan adat dan kebiasaan yang berbeda ,dan
tetap mempertahnkan adat yang sudah turun temurun dari leluhur mereka terdahulu. Seperti bahasa bulungan “ KADANDIYU DANDIYU LAI
KADANDIYU KADANDING , MERUDUNG PEBATUN DE BENUANTA “ . serta dengan adanya pesta budaya yang diadakn
setiap 2 tahun oleh bulungan yaitu BIRAU yang menyatukan ketiga suku ini
melalui seni tarian adat dari masing masing suku , upacara adat biduk bebandung
khas bulungan, dan lomba perahu
"alut Pasa Pebela Tawai Uyan, di sungai Kayan.
Post yang bagus....
BalasHapus